Cinta Perlu Seni Gak sih?



CINTA PERLU KESENIAN

    Pernah gak sih sobat berpikir bahwa cinta itu merupakan suatu kesenian? Cinta membutuhkan pengetahuan dan juga cara yang tepat dalam membuat sensasi kenyamanan kepada orang istimewa dalam hidup kita.Namun, apakah kenyamanan itu semata mata rasakan oleh orang yang beruntung dalam “Jatuh Cinta”?

    Banyak anggapan bahwa cinta itu tak berpengetahuan. terkadang orang lebih menikmati menonton adegan romansa bahagia maupun sedih, sering mendengar lagu yang menyesuaikan feeling ketika merasakan jatuh cinta. Namun banyak sekali yang menikmati cinta dalam lagu sedih, tentu itu dirasakan ketika cinta tak mendapat suatu balasan. Sangat nyaris, kesaran mereka tak terkendali, hingga tak tahu bahwa cinta itu patut dipelajari.
 anggapan dalam cinta yaitu, dapat dengan mudah untuk “dicintai” daripada mencintai . Mereka selalu berpikir bagaimana cara dicintai, dan bisa mendapatkan pasangan. Dalam mencapai tujuan ini, seseorang melakukan berbagai macam tips sukses untuk dapat mencapai tujuan secara maksimal. Sebagai contoh seorang laki laki yang ingin sukses dalam berkarir, agar dapat menjadi seorang yang crazy rich terlebih dahulu lalu mengejar cintanya. dapun suatu cara yang diterapkan oleh perempuan untuk membuat dirinya agar dapat dikagumi oleh pujaan hatinya yaitu dengan membuat dirinya sedewasa, semenarik mungkin di depan crash idamannya. Untuk yang lebih praktis lagi perpaduan cara antara perempuan dan laki laki yaitu dengan mampu membuat pertemuan semenarik mungkin, menyajikan obrolan yang menyenangkan, bertindak sopan, anggun, serta ramah tamah dan tolong menolong sesama. Cara cara agar mudah dicintai itu sama halnya dengan kiat kiat kita untuk sukses mendapatkan seorang kawan bukan lawan serta memiliki pengaruh dalam masyarakat. Namun, faktanya kebanyakan dari budaya kita, lovable adalah gabungan perasan ingin memiliki dan nafsu belaka.
Artikel lainnya disini

    Perasumsian bahwa persoalan dalam dunia percintaan adalah identik dengan persoalan obyek (fisik) bukan skill (kemampuan) yang dimiliki. Banyak yang mengira bahwa mencintai itu merupakan suatu hal yang mudah, namun untuk menemukan obyek yang tepat dalam mencita serta dicintai itu adalah hal yang sangat sulit. 

    Cinta bukan suatu pengalaman yang bersifat pribadi secara spontan dapat membawa kejenjang pernikahan. pernikahan memiliki arti bahwa hubungan memiliki keterikatan yang serius dalam penyatuan dua keluarga. Pernikahan dapat diputuskan berdasarkan pertimbangan sosial dan pertumbuhan cinta sangat diharapkan setelah menikah.
Manusia yang telah mengikuti perkembangan zaman ini, sangat mudah tertarik dengan chekout produk di shopee, saldo shopeepay berjuta-juta. Antara laki-laki dan wanita memandang cinta dengan cara yang sama. Wanita tentu menginginkan laki- laki yang menarik dan mapan dalam berkarir, begitupun sebaliknya laki laki tentu menginginkan hal yang sama dengan perempuan, dia tentu menginginkan wanita yang menarik, memiliki body sesuai keinginan, kebersihan dan lainnya.
Mau dapat uang di Mangatoon? Klik disini

    Terdapat anggapan dalam bercinta tidak membutuhkan pengetahuan dan kemampuan. Kekeliruan tersebut muncul karena adanya persepsi atau pengalaman awal mengenai Jatuh dan cinta yang kerap diartikan sebagai artian falling in love. Jika dalam kedua belah pihak awalnya merasa sangat asing, namun tiba tiba tembok batasan mulai runtuh, lalu merasakan kedekatan, dan menyatu. Pengalaman dalam proses penyatuan inilah yang akan dijadikan sebagai suatu pengalaman yang bahagia dalam hidup. Bagi mereka yang belum pernah merasakan sensasi cinta, merasa asing, serta terpencil tanpa adanya cinta itu jauh lebih mengagumkan. Kerap kali cinta terkadang diawali dengan sensasi nafsu seksuality belaka yang akan berunjung pada hal yang bersifat keintiman. Cinta sejenis ini tidak akan pernah abadi, setelah menjadi pasangan dan menyatu dalam satu ikatan, maka hal romansa mereka akan mudah lenyap, sehingga dapat memicu pertengkaran yang tentu membuat hubungan menjadi kandas. Kemungkinan saat awal kedekatan mereka sangatlah menggebu gebu, sangat kuat, bahkan hingga tergila gila antara satu sama lain. Dalam hal ini dapat menunjukkan tingkat kesepian yang dirasakan oleh mereka sebelumnya. Hingga anggapan baru mulai muncul lagi, anggapan “Cinta” itu “Mudah” mulai di asumsikan. Namun setelah menelusuri lebih lanjut lagi, ekspektasi untuk kata “Cinta” itu “Mudah” mulai di ragukan lagi. Keinginan untuk menyerah mulai di rasakan. Dari sisi ini mereka mulai mencari tahu sebab akibat kegagalan mereka dalam dunia romansa, hingga muncul suatu keinginan untuk merubah diri menjadi lebih baik lagi. Ada salah satu cara untuk mengatasi kegagalan dalam cinta yaitu dengan memeriksa sebab akibat dari kegagalan cinta dan memfokuskan diri untuk melanjutkan study mengenai dunia percintaaan.

    Untuk itu sangat perlu menyadari bahwa cinta itu sangat memerlukan seni. Dalam mencintai tentu memerlukan suatu seni, seperti ketika kita memiliki keinginan untuk belajar dalam seni alat musik, salah satunya gitar. Tentunya kita harus mempelajarinya lebih lanjut lagi agar menjadi seorang gitaris yang handal. Sama halnya dengan mencintai, agar tidak terjemurus kedalam ruang nostalgia, maka alangkah lebih baik lagi mempelajari makna cinta memakai seni versi terbaik kita.


Komentar